Gubernur NTB Dorong Percepatan Evakuasi Turis Brasil yang Terjatuh di Gunung Rinjani
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan cepat dalam menangani insiden turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025. Dalam situasi darurat ini, Gubernur Iqbal mendorong percepatan proses evakuasi korban dengan opsi menggunakan helikopter,
helikopter, mengingat medan yang sulit dan tantangan waktu yang sangat terbatas.
Kondisi dan Rencana Evakuasi

Turis wanita asal Brasil, Juliana (27), mengalami kecelakaan saat sedang mendaki Gunung Rinjani bersama enam rekannya. Saat berada di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak, korban merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat. Pemandu mendaki bersama lima pendaki lainnya, namun Juliana tidak melanjutkan perjalanan dan tetap berada di lokasi istirahat. Ketika pemandu kembali untuk mencari Juliana, ia mendapati cahaya senter di bawah jurang yang mengarah ke Danau Segara Anak. Setelah memastikan bahwa cahaya itu berasal dari Juliana yang terjatuh, pemandu segera menghubungi tim penyelamat.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Juliana ditemukan di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 150 hingga 200 meter dalam keadaan hidup dan sempat berteriak meminta tolong. Keberhasilan pencarian ini sangat bergantung pada kecepatan respons tim penyelamat yang langsung dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Tantangan dalam Proses Evakuasi
Kepala Kantor Basarnas Mataram, Muhamad Hariyadi, menjelaskan bahwa proses evakuasi menggunakan helikopter memang memungkinkan, namun ada beberapa faktor teknis yang harus dipertimbangkan. “Helikopter yang digunakan harus memiliki spesifikasi yang tepat, terutama hoist untuk air lifting, yang sangat penting dalam evakuasi di medan berbukit seperti Gunung Rinjani,
Proses evakuasi Juliana dimulai dengan tim pendahulu yang tiba di lokasi sekitar pukul 14.32 WITA. Tim penyelamat mulai memasang tali untuk melakukan evakuasi secara vertikal.
Keselamatan dan Kerjasama Tim
Proses evakuasi yang melibatkan berbagai instansi ini menyoroti pentingnya kerjasama antar lembaga untuk memastikan keselamatan turis maupun pendaki lainnya di Gunung Rinjani.
Penting juga untuk dicatat bahwa Gunung Rinjani, sebagai salah satu destinasi wisata alam terpopuler di Indonesia, memiliki medan yang berat dan penuh tantangan. Pendakian ke puncaknya memerlukan persiapan fisik yang matang serta perhatian khusus terhadap keselamatan, baik dari sisi peralatan pendakian maupun kondisi cuaca yang cepat berubah. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam kegiatan pendakian.
Pentingnya Edukasi dan Waspada saat Mendaki
Kasus kecelakaan ini juga membuka mata kita akan pentingnya edukasi keselamatan bagi para pendaki, baik lokal maupun turis asing. Dalam setiap pendakian, terutama di gunung-gunung tinggi seperti Rinjani, para pendaki harus dipersiapkan dengan baik, baik dari segi fisik maupun pemahaman mengenai potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Penutup
Evakuasi turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani ini menunjukkan seberapa cepat respons tim penyelamat dalam menangani insiden darurat. Dengan kerjasama yang solid antara berbagai instansi dan kecepatan dalam mengambil keputusan, upaya penyelamatan bisa dilakukan dengan maksimal.