Fakta Seputar Kecelakaan Air India AI171 dan Isu AC yang Tidak Berfungsi
Anggi – Kecelakaan pesawat Air India penerbangan AI171 yang terjadi pada 12 Juni 2025 menimbulkan berbagai spekulasi di media sosial, salah satunya adalah klaim bahwa matinya sistem pendingin udara atau AC menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Spekulasi ini mulai tersebar luas setelah sejumlah unggahan di media sosial menampilkan video yang memperlihatkan kondisi kabin pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tanpa pendingin udara yang berfungsi dengan baik.
Dalam video yang beredar, tampak penumpang dan kru pesawat berada di dalam kabin pesawat dengan suhu yang tampaknya tidak nyaman karena AC yang mati. Video ini diklaim berasal dari penerbangan AI171, yang seharusnya berangkat dari Ahmedabad menuju London. Klaim tersebut dengan cepat menarik perhatian publik dan memperburuk ketakutan yang sudah ada akibat tragedi tersebut.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terbukti bahwa video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya dengan penerbangan AI171. Video tersebut sebenarnya berasal dari penerbangan Air India AI2521, yang terjadi pada pertengahan Mei 2025, beberapa pekan sebelum kecelakaan pesawat AI171. Penerbangan tersebut merupakan perjalanan domestik dari Delhi menuju Patna. Dalam video itu, kondisi AC memang mati, namun video ini tidak menggambarkan penerbangan internasional yang jatuh pada Juni.
Sebagian besar video yang beredar di media sosial tersebut mengandung watermark dari NDTV, sebuah perusahaan media di India. Media ini dikenal sering melaporkan insiden penerbangan, namun dalam hal ini, video yang beredar adalah bagian dari laporan yang tidak terkait dengan tragedi AI171. Artinya, klaim bahwa matinya AC menjadi penyebab jatuhnya pesawat AI171 adalah sebuah informasi yang tidak berdasar atau hoaks.
Pihak berwenang di India masih melakukan penyelidikan intensif terkait kecelakaan pesawat AI171. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi atau bukti yang menunjukkan bahwa matinya AC atau masalah terkait sistem pendingin udara menjadi faktor penyebab jatuhnya pesawat. Pihak berwenang juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi kelalaian dalam pengecekan kondisi armada Boeing 787 yang digunakan oleh Air India. Sebagai salah satu pesawat terbaru dan tercanggih yang dimiliki oleh maskapai, pesawat tersebut telah menjalani berbagai pemeriksaan rutin dan pemeliharaan yang sesuai dengan standar keselamatan penerbangan internasional.
Meskipun media sosial sering kali menjadi sarana yang cepat dalam menyebarkan informasi, penting bagi masyarakat untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Sejumlah unggahan yang tidak bertanggung jawab bisa memicu kepanikan dan menambah beban psikologis bagi keluarga korban dan masyarakat umum. Untuk itu, penting bagi publik untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwenang yang memiliki kewenangan dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.
Terkait dengan tragedi penerbangan Air India AI171, pihak maskapai dan otoritas penerbangan internasional menyatakan komitmen untuk bekerja sama dalam menyelidiki penyebab kecelakaan ini secara transparan dan akurat. Proses investigasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tim ahli dari India dan negara-negara terkait, untuk memastikan bahwa kejadian tragis ini tidak terulang di masa depan.
Kesimpulan:
Penyebaran klaim yang menghubungkan matinya AC dengan kecelakaan penerbangan Air India AI171 adalah informasi yang keliru dan tidak berdasarkan fakta. Penyidikan resmi terkait tragedi ini masih berlangsung, dan belum ada bukti yang mendukung narasi tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terjebak dalam hoaks yang dapat memperburuk situasi dan menciptakan ketakutan yang tidak berdasar.
